Nama : Fika Restiakirti
NPM : 1346071005
UTS Masyarakat
Transnasional
Paradigma
Kontruktivisme dalam Isu Lingkungan
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kontruktivisme
merupakan salah satu paradigma HI yang mengadopsi ilmu sosiologi dimana
didalamnya mempelajari tentang fenomena-fenomena sosial dimana manusia sebagai
fokus objeknya. Kaum kontruktivis mengkritisi kaum positivis dalam membangun
pengetahuan dimana kaum positivis menganggap dunia sosial dan politik memiliki
pola-pola yang dapat dijelaskan. Di sisi lain, kaum kontruktivis menganggap
bahwa fenomena-fenomena sosial yang terjadi merupakan suatu fakta yang dibangun
atas dasar kontruksi pemikiran manusia. Asumsi dasar dari pemikiran
kontruktivism itu sendiri adalah sebuah kontruksi pemikiran, dimana manusia
sudah mengkontruksi pikirannya. Dalam Jackson & Sorenson (1999) menyatakan
bahwa pemikiran kunci kontruktivism adalah bahwa dunia sosial, termasuk
hubungan internasional, merupakan suatu kontruksi manusia.
Sejak berakhirnya Perang Dingin, paradigma kontruktivisme terus
berkembang sehingga menjadi salah satu bahan acuan untuk menganalisa sebuah
kasus ataupun isu-isu internasional. Salah satu isu yang dapat di analisa
menggunakan paradigma kontruktivsme adalah isu masyarakat transnasional, dimana
saat ini isu tersebut semakin kompleks dengan seiringnya perkembangan zaman
terutama memuncaknya arus globalisasi. Masyarakat transnasional (komunitas transnasional) merupakan suatu
kondisi dimana masyarakat atau komunitas sudah tersebar sehingga melintasi
lintas negara, dapat dikatakan batasan yang membatasinya cukup merenggang. Dalam
hal ini, masyarakat sudah bergerak melintasi batas negara atau lintas global,
dengan adanya globalisasi kemudian membentuk interkoneksi kompleks.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
contoh persoalan isu masyarakat transnasional dan jelaskan
2. Bagaimana
kontruktivisme memandang isu tersebut dan analisis berdasarkan pemikiran
kontruktivisme?
3. Bagaimana
kontruktivisme memberikan solusi mengatasi isu tersebut?
4. Bagaimana
perbandingan isu tersebut yang dipandang menggunakan kontruktivisme
dibandingkan dengan (realis, liberalis, neorealis, neoliberalis)
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Isu Lingkungan sebagai Salah
Satu Isu Masyarakat Transnasional
Dalam
konteks isu masyarakat transnasional, salah satu isu yang cukup penting adalah
tentang isu lingkungan, dimana saat ini banyak orang yang mengabaikan
lingkungannnya. Isu lingkungan tidak lagi dapat ditangani dengan masyarakat
perseorangan melainkan sudah melibatkan masyarakat luas, bahkan dapat melintasi
batas. Salah satu contoh isu lingkungan yang hangat diperbincangkan saat ini
adalah tentang kabut asap yang terjadi di Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan
sehingga menyita perhatian masyarakat luas bahkan masyarakat internasional.
Pada dasarnya, isu lingkungan yang sudah menjadi bahasan internasional. Hal
tersebut dikarenakan kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini semakin parah
dan dianggap sebagai permasalahan yang harus ditangani. Melihat kondisi
tersebut, banyak gerakan-gerakan yang diususng untuk membahas adanya kerusakan
lingkungan sebagai bentuk perhatian khusus terhadap isu lingkungan, namun
dengan adanya perdebatan-perdebatan dalam prespektif hubungan internasional,
kemudian muncul sebuah gerakan Green
Prespective pada tahun 1980.
Green Prespective
muncul sebagai prespektif alternatif yang membahas tentang lingkungan hidup,
dimana prespektif tersebut muncul karena negara-negara dianggap sudah
mengabaikan permasalahan lingkungan. Prespektif tersebut juga mengkritisi
negara-negara yang lalai sehingga menyebabkan masalah lingkungan menjadi
perhatian nasional. Dalam pandangan Green
Prespective manusia adalah sumber penyebab dari adanya masalah lingkungan.
Seperti yang diketahui, saat ini banyak manusia yang mengekspoitasi sumber daya
alam sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan. Banyak kejadian dimana manusia
sudah tidak perduli terhadap akibat yang ditimbulkan. Apabila mengambil contoh
kasus yang terjadi saat ini kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan
sehingga menyebabkan kabut asap yang merugikan masyarakat bahkan masyarakat
lintas negara. Kebakaran hutan yang sering terjadi tidak lain adalah ulah dari
manusia, dimana banyak perusahaan-perusahaan ataupun industri yang mencoba
membuka lahan dengan membakar hutan. Hal tersebut dilakukan tanpa memikirkan
akibat yang terjadi sehingga merugikan banyak orang. Dengan alasan tersebut,
maka isu lingkungan diaanggap sebagai masalah yang penting untuk dibahas dan
ditangani.
2.2 Analisis Kontruktivisme
terhadap Isu Lingkungan
Isu
lingkungan merupakan salah satu isu yang didasari dengan adanya
fenomena-fenomena sosial yang terjadi, dimana masyarakat sudah terkontruksi
pemikirannya dan menganggap bahwa isu tersebut merupakan salah satu isu yang
penting untuk dibahas. Kontruktivisme emerupakan pandangan didasarkan dari
adanya interaksi sosial yang terjadi, dimana interaksi tersebut merupakan hasil
dari konstruksi pemikiran yang sudah dibangun. Prespektif ini dapat digunakan
untuk menganalisa sebuah kasus yang berhubungan dengan kontruksi pemikiran
manusia, dan juga kontruktivisme dapat menjadi dasar untuk memandang suatu isu
keamanan dan masyarakat transnasional. Dalam hal ini, isu lingkungan merupakan
salah satu isu keamanan yang menyangkut tentang masyarakat transnasional.
Dimana isu lingkungan saat ini semakin kompleks sehingga tidak dapat hanya
melibatkan pemerintah ataupun perseorangan melainkan komunitas atau masyarakat
yang jangkauannya luas dan melintasi batas negara. Salah satu asumsi dasar
kontruktivisme adalah identitas; manusia merupakan makhluk individual yang
dikontruksikan melalui realitas sosial dimana dari pengkontruksian tersebut
akan melahirkan paham intersubjektivitas.
Seperti
kita tahu, manusia saat ini sudah terlalu mengabaikan lingkungannya, sehingga
yang terjadi adalah lingkungan sekitarnya menjadi tidak terawat bahkan
mengalami kerusakan. Bukan hanya itu, banyak kasus yang terjadi kerusakan
lingkungan disebabkan oleh ulah manusia. Isu lingkungan tidak dapat dianggap
remeh, karena hal tersebut menyangkut tempat tinggal manusia di bumi sehingga
terdapat beberapa masyarakat yang perduli akan keadaan lingkungan saat ini. Contoh
kasus yang dapat kita ambil adalah kerusakan hutan yang menimbulkan kabut asap,
sehingga mengganggu aktivitas masyarakat luas bahkan kabut asap tersebut sampai
ke negara lain. Kasus tersebut merupakan contoh dari isu masyarakat
transnasional, yang mana hal tersebut sudah melibatkan masyarakat lintas
negara. Selain itu, penanganan kasus tersebut membutuhkan banyak tangan dan
banyak masyarakat yang menganggap hal tersebut sangat berbahaya dan mengancam
jiwa mereka. Berdasarkan kaum kontruktivis, isu masyarakat transnasional adalah
berupa kontruksi sosial. Hal ini berarti menjadikan isu lingkungan sebagai
salah satu isu dari hasil kontruksi sosial, dimana masyarakat menganggap bahwa
isu tersebut merupakan sebuah ancaman.
2.3 Kontruktivisme Memberikan
Solusi terhadap Isu Lingkungan
Isu
lingkungan yang semakin kompleks menjadi bahan pembicaraan yang sering muncul
akhir-akhir ini. Banyak kalangan yang menganggap bahwa aktivitas sosial dan
ekonomi yang terus berlangsung mengancam lingkungan hidup manusia. Seperti
contoh kasus yang terjadi di Papua, dimana salah satu kawasan Papua yang
menjadi tempat untuk penambangan emas yaitu Freeport menjadi rusak akibat dari
ekspoitasi yang dilakukan oleh perusahaan. Hal tersebut menjadikan beberapa
masyarakat protes dengan apa yang dilakukan, tetapi hal tersebut masih terus
berlangsung sehingga bukan hal tidak mungkin kawasan tersebut akan terancam.
Dengan terjadinya beberapa kasus kerusakan lingkungan tersebut yang menjadikan
masyarakat memberi perhatian lebih terhadap isu lingkungan terutama masyarakat
di negara-negara Barat.
Untuk
mengatasi isu-isu lingkungan yang saat ini semakin kompleks, maka kemudian
muncul gerakan untuk menangani isu lingkungan salah satunya adalah Green Prespective. Prespektif ini
merupakan salah satu prespektif yang menganggap isu lingkungan sebagai salah
satu aspek penting dalam Hubungan Internasional. Green Prespective menganggap prespektif tradisional yang mana
pendekatan tersebut terlalu berpusat pada negara. Green Prespectif menolak hal tersebut, karena gerakan ini
menyatakan bahwa permasalahan lingkungan yang terjadi sudah seharusnya
ditangani secara bersama.
Selain
itu, terdapat gerakan lain yaitu Green
Thought dimana terbentuknya gerakan tersebut adalah akibat dari kerusakan
lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Green
Thought menganggap bahwa kerusakan yang terjadi adalah akibat dari manusia,
dimana manusia bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang diakibatkan
dari aktivitas sosial dan ekonominya. Kemudian gerakan ini menganggap bahwa
pemerintah ataupun negara tidak dapat mengatasi isu lingkungan dengan baik.
Prespektif diatas muncul akibat adanya ketidakpuasan dari masyarakat akan
pemikiran negara dapat menjada keamanan lingkungan, sehingga Green Prespective dan Green Thought muncul untuk menentang
bahwa isu lingkungan harus ditangani secara bersama.
Dalam
hal ini, kaum kontruktivisme yang mana menganggap isu lingkungan adalah hasil
dari kontruksi sosial yang mana masyarakat menganggap bahwa isu lingkungan
penting untuk dibahas. Selain itu, seiring dengan perubahan lingkungan yang
terjadi kemudian isu-isu lingkungan dilihat sebagai sesuatu yang dianggap
penting karena akan memberikan dampak global.
2.4
Isu Lingkungan Berdasarkan Prespektif
Kontruktivisme dan Neoliberalisme
Apabila
berbicara tentang perbandingan dari prespektif kontruktivisme dan
Neoliberalisme, tentu akan didapat perbedaan atas analisis isu lingkungan dalam
Hubungan Internasional. Pada dasarnya, prespektif Neoliberalisme tidak membahas
tentang isu-isu lingkungan, tetapi prespektif ini masih dapat digunakan untuk
menganalisis kasus.
2.4.1 Prespektif Kontruktivisme
Prespektif
kontruktivisme lahir sebagai prespektif yang menjembatani prespektif
positivisme dan post-positivisme. Dalam Hubungan Internasional, prespektif ini
sering digunakan untuk menganalisa sebuah kasus yang berhubungan dengan
kontruksi pemikiran. Seperti diketahui bahwa asumsi dasar dari kontruktivisme
adalah manusia telah dikontruksi pemikirannya dengan adanya interaksi atau
aktivitas sosial sehingga apa yang dilakukan adalah berupa hasil dari kontruksi
pemikiran tersebut.
Dalam
hal ini, isu lingkungan merupakan hasil dari kontruksi sosial dimana masyarakat
beranggapan bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi sudah bersifat
mengancam. Dengan adanya aktivitas
sosial dan ekonomi seperti yang dilakukan oleh manusia dan perusahaan-perusaan
yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan yang
kemudian memberi kerugian terhadap masyarakat luas. Hal tersebut yang kemudian
menjadikan beberapa masyarakat yang merasa terancam menganggap pemerintah dan
negara tidak mampu untuk mengatasi masalah tersebut.
2.4.2 Prespektif Neoliberalisme
Prespektif
neoliberalisme merupakan salah satu prespektif dalam Hubungan Internasional
yang lahir akibat adanya perdebatan dari pendekatan tradisonal dengan kaum
Behavioralis, dimana sepanjang tahun 1950-1970an hubungan internasional
tertarik dengan adanya investasi dan perdagangan dalam arti neoliberalisme
percaya adanya integrasi yang saling menguntungkan yang dilakukan oleh
institusi-institusi (Jackson & Sorenson, 1999). Dalam hal ini, prespektif
Neoliberalisme yang didalamnya terdapat interaksi sosial dan ekonomi atas
adanya perusahaan-perusahaan menjadikan kegiatan didalamnya selain
menguntungkan, juga dapat memberikan kerugian, salah satunya kerugian dalam
kerusakan lingkungan. Dengan adanya perusahaan-perusahaan yang saling
bekerjasama memamng memberikan keuntungan, namun hal tersebut juga dapat
merugikan apabila kegiatannya melibatkan lingkungan.
KESIMPULAN
Kontruktivisme
merupakan prespektif yang digunakan untuk menganalisa sebuah kasus yang
berhubungan dengan kontruksi pemikiran manusia. Kaum kontruktivisme percaya
bahwa manusia sudah di kontruksi pemikirannya sejak lahir, sehingga apa yang
dilakukannya adalah hasil dari kontruksi pemikiran. Dalam hal ini, isu
lingkungan merupakan salah satu hasil dari kontruksi sosial, dimana didalamnya
terdapat interaksi sosial yang menyebabkakan manusia untuk beranggapan bahwa
isu lingkungan merupakan isu yang penting karena menyangkut tentang keamanan
global.
REFRENSI
Jackson, Robert & Sorensen, Georg 1999, ‘Neoliberalisme’,
in Kamdani (ed.), Pengantar Studi
Hubungan Internasional, Oxford University Press Inc, New York, pp. 62-68