Followers

Senin, Oktober 26, 2015

Paradigma Kontruktivisme dalam Memandang Isu Lingkungan

Nama   : Fika Restiakirti
NPM   : 1346071005
UTS Masyarakat Transnasional
Paradigma Kontruktivisme dalam Isu Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kontruktivisme merupakan salah satu paradigma HI yang mengadopsi ilmu sosiologi dimana didalamnya mempelajari tentang fenomena-fenomena sosial dimana manusia sebagai fokus objeknya. Kaum kontruktivis mengkritisi kaum positivis dalam membangun pengetahuan dimana kaum positivis menganggap dunia sosial dan politik memiliki pola-pola yang dapat dijelaskan. Di sisi lain, kaum kontruktivis menganggap bahwa fenomena-fenomena sosial yang terjadi merupakan suatu fakta yang dibangun atas dasar kontruksi pemikiran manusia. Asumsi dasar dari pemikiran kontruktivism itu sendiri adalah sebuah kontruksi pemikiran, dimana manusia sudah mengkontruksi pikirannya. Dalam Jackson & Sorenson (1999) menyatakan bahwa pemikiran kunci kontruktivism adalah bahwa dunia sosial, termasuk hubungan internasional, merupakan suatu kontruksi manusia.
      Sejak berakhirnya Perang Dingin, paradigma kontruktivisme terus berkembang sehingga menjadi salah satu bahan acuan untuk menganalisa sebuah kasus ataupun isu-isu internasional. Salah satu isu yang dapat di analisa menggunakan paradigma kontruktivsme adalah isu masyarakat transnasional, dimana saat ini isu tersebut semakin kompleks dengan seiringnya perkembangan zaman terutama memuncaknya arus globalisasi. Masyarakat transnasional (komunitas transnasional) merupakan suatu kondisi dimana masyarakat atau komunitas sudah tersebar sehingga melintasi lintas negara, dapat dikatakan batasan yang membatasinya cukup merenggang. Dalam hal ini, masyarakat sudah bergerak melintasi batas negara atau lintas global, dengan adanya globalisasi kemudian membentuk interkoneksi kompleks.



1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa contoh persoalan isu masyarakat transnasional dan jelaskan
2.      Bagaimana kontruktivisme memandang isu tersebut dan analisis berdasarkan pemikiran kontruktivisme?
3.      Bagaimana kontruktivisme memberikan solusi mengatasi isu tersebut?
4.      Bagaimana perbandingan isu tersebut yang dipandang menggunakan kontruktivisme dibandingkan dengan (realis, liberalis, neorealis, neoliberalis)



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Isu Lingkungan sebagai Salah Satu Isu Masyarakat Transnasional
Dalam konteks isu masyarakat transnasional, salah satu isu yang cukup penting adalah tentang isu lingkungan, dimana saat ini banyak orang yang mengabaikan lingkungannnya. Isu lingkungan tidak lagi dapat ditangani dengan masyarakat perseorangan melainkan sudah melibatkan masyarakat luas, bahkan dapat melintasi batas. Salah satu contoh isu lingkungan yang hangat diperbincangkan saat ini adalah tentang kabut asap yang terjadi di Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan sehingga menyita perhatian masyarakat luas bahkan masyarakat internasional. Pada dasarnya, isu lingkungan yang sudah menjadi bahasan internasional. Hal tersebut dikarenakan kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini semakin parah dan dianggap sebagai permasalahan yang harus ditangani. Melihat kondisi tersebut, banyak gerakan-gerakan yang diususng untuk membahas adanya kerusakan lingkungan sebagai bentuk perhatian khusus terhadap isu lingkungan, namun dengan adanya perdebatan-perdebatan dalam prespektif hubungan internasional, kemudian muncul sebuah gerakan Green Prespective pada tahun 1980.
Green Prespective muncul sebagai prespektif alternatif yang membahas tentang lingkungan hidup, dimana prespektif tersebut muncul karena negara-negara dianggap sudah mengabaikan permasalahan lingkungan. Prespektif tersebut juga mengkritisi negara-negara yang lalai sehingga menyebabkan masalah lingkungan menjadi perhatian nasional. Dalam pandangan Green Prespective manusia adalah sumber penyebab dari adanya masalah lingkungan. Seperti yang diketahui, saat ini banyak manusia yang mengekspoitasi sumber daya alam sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan. Banyak kejadian dimana manusia sudah tidak perduli terhadap akibat yang ditimbulkan. Apabila mengambil contoh kasus yang terjadi saat ini kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sehingga menyebabkan kabut asap yang merugikan masyarakat bahkan masyarakat lintas negara. Kebakaran hutan yang sering terjadi tidak lain adalah ulah dari manusia, dimana banyak perusahaan-perusahaan ataupun industri yang mencoba membuka lahan dengan membakar hutan. Hal tersebut dilakukan tanpa memikirkan akibat yang terjadi sehingga merugikan banyak orang. Dengan alasan tersebut, maka isu lingkungan diaanggap sebagai masalah yang penting untuk dibahas dan ditangani.
2.2 Analisis Kontruktivisme terhadap Isu Lingkungan
Isu lingkungan merupakan salah satu isu yang didasari dengan adanya fenomena-fenomena sosial yang terjadi, dimana masyarakat sudah terkontruksi pemikirannya dan menganggap bahwa isu tersebut merupakan salah satu isu yang penting untuk dibahas. Kontruktivisme emerupakan pandangan didasarkan dari adanya interaksi sosial yang terjadi, dimana interaksi tersebut merupakan hasil dari konstruksi pemikiran yang sudah dibangun. Prespektif ini dapat digunakan untuk menganalisa sebuah kasus yang berhubungan dengan kontruksi pemikiran manusia, dan juga kontruktivisme dapat menjadi dasar untuk memandang suatu isu keamanan dan masyarakat transnasional. Dalam hal ini, isu lingkungan merupakan salah satu isu keamanan yang menyangkut tentang masyarakat transnasional. Dimana isu lingkungan saat ini semakin kompleks sehingga tidak dapat hanya melibatkan pemerintah ataupun perseorangan melainkan komunitas atau masyarakat yang jangkauannya luas dan melintasi batas negara. Salah satu asumsi dasar kontruktivisme adalah identitas; manusia merupakan makhluk individual yang dikontruksikan melalui realitas sosial dimana dari pengkontruksian tersebut akan melahirkan paham intersubjektivitas.
Seperti kita tahu, manusia saat ini sudah terlalu mengabaikan lingkungannya, sehingga yang terjadi adalah lingkungan sekitarnya menjadi tidak terawat bahkan mengalami kerusakan. Bukan hanya itu, banyak kasus yang terjadi kerusakan lingkungan disebabkan oleh ulah manusia. Isu lingkungan tidak dapat dianggap remeh, karena hal tersebut menyangkut tempat tinggal manusia di bumi sehingga terdapat beberapa masyarakat yang perduli akan keadaan lingkungan saat ini. Contoh kasus yang dapat kita ambil adalah kerusakan hutan yang menimbulkan kabut asap, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat luas bahkan kabut asap tersebut sampai ke negara lain. Kasus tersebut merupakan contoh dari isu masyarakat transnasional, yang mana hal tersebut sudah melibatkan masyarakat lintas negara. Selain itu, penanganan kasus tersebut membutuhkan banyak tangan dan banyak masyarakat yang menganggap hal tersebut sangat berbahaya dan mengancam jiwa mereka. Berdasarkan kaum kontruktivis, isu masyarakat transnasional adalah berupa kontruksi sosial. Hal ini berarti menjadikan isu lingkungan sebagai salah satu isu dari hasil kontruksi sosial, dimana masyarakat menganggap bahwa isu tersebut merupakan sebuah ancaman.


2.3 Kontruktivisme Memberikan Solusi terhadap Isu Lingkungan
Isu lingkungan yang semakin kompleks menjadi bahan pembicaraan yang sering muncul akhir-akhir ini. Banyak kalangan yang menganggap bahwa aktivitas sosial dan ekonomi yang terus berlangsung mengancam lingkungan hidup manusia. Seperti contoh kasus yang terjadi di Papua, dimana salah satu kawasan Papua yang menjadi tempat untuk penambangan emas yaitu Freeport menjadi rusak akibat dari ekspoitasi yang dilakukan oleh perusahaan. Hal tersebut menjadikan beberapa masyarakat protes dengan apa yang dilakukan, tetapi hal tersebut masih terus berlangsung sehingga bukan hal tidak mungkin kawasan tersebut akan terancam. Dengan terjadinya beberapa kasus kerusakan lingkungan tersebut yang menjadikan masyarakat memberi perhatian lebih terhadap isu lingkungan terutama masyarakat di negara-negara Barat.
Untuk mengatasi isu-isu lingkungan yang saat ini semakin kompleks, maka kemudian muncul gerakan untuk menangani isu lingkungan salah satunya adalah Green Prespective. Prespektif ini merupakan salah satu prespektif yang menganggap isu lingkungan sebagai salah satu aspek penting dalam Hubungan Internasional. Green Prespective menganggap prespektif tradisional yang mana pendekatan tersebut terlalu berpusat pada negara. Green Prespectif menolak hal tersebut, karena gerakan ini menyatakan bahwa permasalahan lingkungan yang terjadi sudah seharusnya ditangani secara bersama.
Selain itu, terdapat gerakan lain yaitu Green Thought dimana terbentuknya gerakan tersebut adalah akibat dari kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan. Green Thought menganggap bahwa kerusakan yang terjadi adalah akibat dari manusia, dimana manusia bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang diakibatkan dari aktivitas sosial dan ekonominya. Kemudian gerakan ini menganggap bahwa pemerintah ataupun negara tidak dapat mengatasi isu lingkungan dengan baik. Prespektif diatas muncul akibat adanya ketidakpuasan dari masyarakat akan pemikiran negara dapat menjada keamanan lingkungan, sehingga Green Prespective dan Green Thought muncul untuk menentang bahwa isu lingkungan harus ditangani secara bersama.
Dalam hal ini, kaum kontruktivisme yang mana menganggap isu lingkungan adalah hasil dari kontruksi sosial yang mana masyarakat menganggap bahwa isu lingkungan penting untuk dibahas. Selain itu, seiring dengan perubahan lingkungan yang terjadi kemudian isu-isu lingkungan dilihat sebagai sesuatu yang dianggap penting karena akan memberikan dampak global.
2.4 Isu Lingkungan Berdasarkan Prespektif Kontruktivisme dan Neoliberalisme
Apabila berbicara tentang perbandingan dari prespektif kontruktivisme dan Neoliberalisme, tentu akan didapat perbedaan atas analisis isu lingkungan dalam Hubungan Internasional. Pada dasarnya, prespektif Neoliberalisme tidak membahas tentang isu-isu lingkungan, tetapi prespektif ini masih dapat digunakan untuk menganalisis kasus.
2.4.1 Prespektif Kontruktivisme
Prespektif kontruktivisme lahir sebagai prespektif yang menjembatani prespektif positivisme dan post-positivisme. Dalam Hubungan Internasional, prespektif ini sering digunakan untuk menganalisa sebuah kasus yang berhubungan dengan kontruksi pemikiran. Seperti diketahui bahwa asumsi dasar dari kontruktivisme adalah manusia telah dikontruksi pemikirannya dengan adanya interaksi atau aktivitas sosial sehingga apa yang dilakukan adalah berupa hasil dari kontruksi pemikiran tersebut.
Dalam hal ini, isu lingkungan merupakan hasil dari kontruksi sosial dimana masyarakat beranggapan bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi sudah bersifat mengancam.  Dengan adanya aktivitas sosial dan ekonomi seperti yang dilakukan oleh manusia dan perusahaan-perusaan yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan yang kemudian memberi kerugian terhadap masyarakat luas. Hal tersebut yang kemudian menjadikan beberapa masyarakat yang merasa terancam menganggap pemerintah dan negara tidak mampu untuk mengatasi masalah tersebut.
2.4.2 Prespektif Neoliberalisme
Prespektif neoliberalisme merupakan salah satu prespektif dalam Hubungan Internasional yang lahir akibat adanya perdebatan dari pendekatan tradisonal dengan kaum Behavioralis, dimana sepanjang tahun 1950-1970an hubungan internasional tertarik dengan adanya investasi dan perdagangan dalam arti neoliberalisme percaya adanya integrasi yang saling menguntungkan yang dilakukan oleh institusi-institusi (Jackson & Sorenson, 1999). Dalam hal ini, prespektif Neoliberalisme yang didalamnya terdapat interaksi sosial dan ekonomi atas adanya perusahaan-perusahaan menjadikan kegiatan didalamnya selain menguntungkan, juga dapat memberikan kerugian, salah satunya kerugian dalam kerusakan lingkungan. Dengan adanya perusahaan-perusahaan yang saling bekerjasama memamng memberikan keuntungan, namun hal tersebut juga dapat merugikan apabila kegiatannya melibatkan lingkungan.
KESIMPULAN
Kontruktivisme merupakan prespektif yang digunakan untuk menganalisa sebuah kasus yang berhubungan dengan kontruksi pemikiran manusia. Kaum kontruktivisme percaya bahwa manusia sudah di kontruksi pemikirannya sejak lahir, sehingga apa yang dilakukannya adalah hasil dari kontruksi pemikiran. Dalam hal ini, isu lingkungan merupakan salah satu hasil dari kontruksi sosial, dimana didalamnya terdapat interaksi sosial yang menyebabkakan manusia untuk beranggapan bahwa isu lingkungan merupakan isu yang penting karena menyangkut tentang keamanan global.

REFRENSI
Jackson, Robert & Sorensen, Georg 1999, ‘Neoliberalisme’, in Kamdani (ed.), Pengantar Studi Hubungan Internasional, Oxford University Press Inc, New York, pp. 62-68

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar yuk ! Gratis kok !

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...