Followers

Rabu, Februari 02, 2011

Imajinasiku akan Déjà Vu senja



Hei.. lelaki yang masih hinggap dalam lorong lorong fikiranku. Sadarkah engkau ,dirimu, kenangan mu kini masih ada dalam ingatanku. Melekat, dan tak pernah sedikitpun lepas dari otakku. Walau itu hanya sekedar bayanganmu.

Aku adalah seorang pemimpi..
Yah, aku banyak memimpikan tentangmu.
Apakah engkau sadar, jika kau adalah mimpi indahku? Mimpi yang selalu membingkai setiap malam ditidurku. Serasa aku tak ingin membuka mataku dan tak ingin terbangun dan melepas mimpiku akan dirimu.

Bolehkah aku merasakan perasaan ini sendiri ? Aku tak memaksamu untuk ikut terlibat dalam perasaanku yang sedang dilanda cinta luar biasa ini. Cukup kau menjadi objek dalam cerita cinta indahku ini. Kurasa kau tidak keberatan untuk itu.

Untuk setiap khayal yang ku rangkai menjadi dongeng cerita kita.
Untuk setiap tawa yang bertabur luka.
Untuk setiap barisan kata yang pernah kuterima
Untuk setiap air mata yang jatuh membanjiri setiap rongga
Untuk setiap harapan yang kau tawarkan sia sia
Sesakit apapun rasa yang kuterima, tak mampu membuatku berpura pura
Aku tak mampu berpura pura menghapus memori kisah kita.

Mereka bilang ini sia sia..
Aku hanya bermimpi, bermimpi untuk sesuatu yang tak pasti.
Mereka bilang semua ini percuma..
Tapi kufikir hanya dengan ini aku akan merasa terobati..
                                                                
Andai kau mengerti, tak pernah sedikitpun tersentuh rasa kebencian kepadamu.
Rasa ini kau tanam begitu dalam, sehingga menyentuh sebagian rongga diatrema.
Kepadamu lelaki yang telah berhasil memenangkan hatiku.
 Izinkan aku untuk merasakan kehadiranmu disetiap waktu, walau hanya sekedar melalui dejavu senja.

Kau tahu ? Sampai saat ini, aku masih terus berpura pura.
Tentu, aku berpura pura, aku membohongi semuanya. Aku membohongi perasaanku untuk tidak memikirkanmu.
Tapi satu yang perlu kau tahu ? Aku tidak berpura pura untuk mencintaimu.
Aku tidak berpura pura bahagia bila kau telah menemukan wanita yang akan mendampingimu hingga nafas terakhirmu di putus oleh malaikat.

Terus ku bersembunyi dalam ingatan akan dirimu. Mengumpat dibalik dejavu senja mu.
Ah, bukan main aku terlena dalam setiap buaian imajinasiku. Imajinasiku tentangmu. Selalu tak pernah ada yang menggantikan peran utama dalam hatiku. Yah, itu kamu kau pasti tahu itu.

Wanita pemimpi yang terlena dalam buaian imajinasi akan dirimu

Adinda Fika


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar yuk ! Gratis kok !

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...